Kepercayaan Qabala - Aliran Zoroaster di Persia
Zoroasterisme adalah salah satu cabang dari kepercayaan Qabala yang
menyebar ke Persia dengan praktek keagamaannya yang lebih menekankan pada sihir
bersamaan dengan penyembahan kepada Iblis. Para pemimpin agama Zoroaster
disebut dengan nama 'magi', ritual agamanya disebut 'magus', dan dari kata
inilah kemudian menjadi kata 'magis', dan Al-Hadits menyebut Zoroasterisme
dengan nama ‘Majusi’.
Ritual para 'magi' bertujuan untuk menyempurnakan seni sihir okultisme dan ilmu tenung, teluh, dan 'santet' dengan melalui bantuan jin dan roh-roh
halus. Cabang kepercayaan Qabala juga berkembang ke Mesir Kuno di masa
Fir'aun.
Ilmu astrologi (peramalan nasib yang dikaitkan dengan posisi
bintang-bintang tertentu - zodiak), numerologi (peramalan berdasarkan
angka-angka yang dikaitkan dengan alfabet), berkembang di Sumeria, kemudian
ke Mesir, ke Babilonia, dan ke Persia, yang dihubungkan dengan penyembahan
roh-roh halus.
Ajaran Qabala di Persia tertulis di dalam kitab suci mereka yang dinamakan
'Avesta' . Di dalam 'Avesta' Lucifer disebut dalam bahasa Parsi Kuno dengan
nama 'Ahuramazda' atau 'Ormuzd', yaitu sang "pembawa cahaya". Untuk
menghormati 'Ormuzd', atau Lucifer, kaum Qabalis Zoroaster menyembah api
dan matahari sebagai perlambang Lucifer. Kepercayaan Qabala Zoroaster
bertahan hidup selama lebih dari seribu tahun sampai
oleh Islam pada tahun 651 Masehi. Meskipun demikian agama ini masih dianut
secara sembunyi-sembunyi oleh sebagian kecil pemeluknya di
dengan sekarang ini.
Qabala di Yerusalem
Di Palestina kelompok Qabalis dipimpin oleh Herodus II, gubernur Romawi di Jerusalem, dengan dua orang pembantunya, Ahiram Abiyud dan Moav Levi.
Herodus II memimpin kaum Qabalis melawan penyebaran ajaran Jesus. Kelompok
ini berupaya membangun kembali Haikal Sulaiman di Jerusalem sebagai basis
gerakan mereka.
Majelis Kuasa Rahasia Qabala yang beranggotakan sembilan orang pendeta Qabala bersidang pada tanggal 10 Agustus 43 Masehi dipimpin langsung oleh
Herodus II, Abiyud, dan Levi. Sidang pada hari itu memutuskan untuk
mengakhiri kegiatan Jesus serta para muridnya. Adalah Herodus II yang
memerintahkan untuk menyembelih Nabi Zakaria a.s. dengan menggunakan
gergaji pemotong kayu. Ia kemudian memerintahkan juga membunuh Nabi Yahya
a.s. dan memerintahkan mempersembahkan kepala Nabi Yahya a.s. yang telah
dipenggal itu di atas sebuah nampan ke hadapannya.
Dengan kekuasaannya yang luar biasa ia berhasil memerintahkan Majelis
Tinggi Pendeta Sanhedrin, badan tertinggi pada hirarki kependetaan Yahudi,
agar mengeluarkan dekrit hukuman mati berdasarkan hukum Romawi di atas kayu
salib terhadap Jesus dengan tuduhan telah menghujat Tuhan. Herodus II juga
memerintahkan membunuh Petrus, murid Jesus melalui kaki -tangannya bemama
Nero.
Dalam waktu singkat paling tidak berdiri 40 gereja yang dipengaruhi oleh
dan mengikuti ajaran Injil versi Qabala di seluruh tanah Palestina. Dalam
tempo yang tidak terlalu lama ajaran Injil versi Qabala berkembang ke
seluruh wilayah kekaisaran Romawi dan membangun akarnya di Eropa.
Perang Salib
"The Knight Templars ('Ksatria Haikal')" yang terkenal di dunia Barat, yang
menjadi pelopor dan inti dari tentara Salib, dibangun oleh anggota-anggota
Majelis Kuasa Rahasia Qabala di Eropa yang umumnya terdiri dari orang orang
Yahudi. Tujuan mereka ialah untuk membangun kembali Haikal Sulaiman dan
menghidupkan kembali kcpercayaan Qabala di Palestina. Untuk tujuan itu
mereka memprovokasi Paus Urbanus untuk "membebaskan Tanah Suci
dari tangan kaum muslim yang mereka anggap/sebut sebagai 'kaum penyembah berhala'.
Beribu-ribu kaum Nasrani yang tertipu berangkat ke Jerusalem untuk
menjalankan "perang suci" itu, yang lebih dikenal dalam sejarah dengan nama '
Perang Salib'. Karena kaum muslimin mempercayai Tuhan Yang Maha Esa, dan
memu
liakan juga Nabi Isa a.s., maka mereka (Knights Templar) menganggap kaum muslimin sebagai
penghalang utama ajaran syirik mereka yang menyembah Lucifer.
Para prajurit Salib yang didukung oleh sejumlah raja-raja Eropa berhasil
merebut
Jerusalem jatuh terjadilah pembantaian dan perkosaan, bukan saja terhadap
kaum muslimin, tetapi juga terhadap ummat Kristen Timur. Menurut catatan
Encyclopaedia Britanica selama pembantaian itu, masjid Umar digenangi oleh
darah kaum muslimin setinggi mata-kaki. Pemimpin pertama 'Knight Templars'
bernama Godfroi de Bouillon, yang menjadi raja Kristen Qabalis yang
pertama di
haikal' Qabalis menjadi kekuatan yang paling ditakuti dan disegani di Eropa
dengan harta kekayaan yang mereka rampok dari Palestina. Selama abad ke-12
dan ke-13, 'ksatria haikal' menyebarkan kepercayaan Qabala mereka ke
seluruh Eropa melalui jalan infiltrasi politik, sosial dan
kelompok-kelompok gereja.
Barulah pada awal abad ke-13 bangsa-bangsa Eropa menyadari kejahatan para 'ksatria haikal' Yahudi tersebut, dan akhirnya memutuskan untuk menyapu
bersih mereka. Pada tahun 1307 Kaisar Perancis Phillipe IV dengan dukungan Paus
Clementus V, menangkap dan memenjarakan Jacques de Molay, pemimpin
tertinggi 'ksatria haikal' dan sebagian besar anggotanya. Paus Clementus V
mengeluarkan sebuah dekrit yang menyatakan 'ksatria haikal' sebagai
kelompok Anti-Kristus. Atas dasar dekrit tersebut Molay dan para
pengikutnya dijatuhi hukuman dibakar di kayu sula pada tahun 1314.
Beberapa tokoh 'ksatria haikal' yang berhasil lolos bersumpah untuk
menghancurkan gereja, para raja, dan rahib. Beberapa orang di antara mereka
berhasil menyelamatkan diri ke Skotlandia dan disana mendirikan 'the
Scottish Rites" (Freemasons sekte Skot), dan beberapa lagi ke
kerajaan-kerajaan Jerman, dan bergabung ke dalam organisasi
'Illuminati'
bavaria yang dipimpin oleh Adam Weishaupt, suatu cabang Qabala di Eropa.
Setelah 'Illuminati' dinyatakan terlarang di Bavaria, mereka menyusup dan
berhasil menguasai organisasi rahasia kaum Protestan 'Freemason' yang
dipimpin Friederich yang Agung, raja Prussia1.
Organisasi Rahasia Kaum Qabalis : " ILLUMINATI"
Adalah tidak mungkin memahami gerakan Zionisme tanpa mempelajari
sepak-terjang organisasi rahasia Yahudi yang dikenal dengan nama
"Illuminati". "Illuminati" adalah organisasi rahasia Yahudi yang bergerak
di bawah tanah, menjalankan segenap agenda Zionisme yang didasarkan pada
ajaran Qabala, baik secara terbuka, maupun klandestin. Tidak banyak yang
diketahui tentang asal-mula organisasi rahasia yang bemama "Illuminati"
ini. Beberapa peneliti menyebut asal-usulnya pada organisasi "Illuminati"
yang didirikan di
fakta-fakta menunjukkan bahwa organisasi rahasia Yahudi ini sudah ada jauh
sebelum itu.
Organisasi rahasia Yahudi tertua yang sekarang dikenal adalah gerakan
kepercayaan Qabala, sebagaimana dituturkan di atas tadi. Yang ternyata
setelah ditelusuri telah berusia paling tidak 4000 tahun. Ordo Qabala yang
pertama terbentuk kira-kira selama era pembuangan suku-suku Bani Israel ke
Babilonia di bawah nama "Ordo Persaudaraan" pada era dinasti
antara 2112 - 2004 SM. Kaum Qabalis itu menyusup dan merebut kekuasaan, dan
berhasil. Praktek "Ordo Persaudaraan" yang didasarkan pada ajaran Qabala
itu tetap hidup dan dijalankan sampai dengan hari ini.
Selama perjalanan sejarah tercatat ada tiga ordo Qabala, Ordo Hijau, Ordo
Kuning, dan Ordo Putih. Yang paling menarik dari ordo yang tiga itu adalah
Ordo Putih, yang nampaknya nyaris tidak teridentifikasi oleh para peneliti.
Kelangsungan Ordo Putih itu dicapai karena gerakannya yang sangat rahasia.
Kalau ordo lainnya lebih menekankan pada ajaran penyembahan Lucifer, maka
Ordo Putih ini patut diduga sebagai suatu organisasi yang menekankan missi
politik, di samping mengembangkan ajaran Qabala. Mereka merumuskan bahwa
missi Qabala adalah untuk menentukan jalannya peradaban ummat manusia
dengan tujuan membentuk "Pemerintahan Satu Dunia" (
bawah kepemimpinan kaum Yahudi.
Merekalah yang diduga menciptakan aksara Yunani, politik (sebagaimana
pengertiannya sampai kini), theosufi, filosufi (termasuk menghasilkan para
filosuf besar seperti Plato, Socrates, dsb.), sistem pemerintahan, militer,
pendidikan, (menyelewengkan) agama, melakukan segregasi (pemisahan suatu golongan dengan golongan lainnya), hierarchie, dan ilusi ten
tang adanya ras unggul Aria yang di kemudian hari digunakan oleh Hitler dan
ras kulit putih tertentu di dunia. Dengan kata lain, mereka merupakan
peletak dasar peradaban Barat sekarang ini. Adalah kenyataan, peradaban
Barat masa kini didasarkan pada prinsip-prinsip yang berdasarkan peradaban
Judeo-Greko(Yahudi-Yunani).
Sejak permulaannya Ordo Putih Qabala memandang sangat penting untuk memelihara garis-darah Yahudi yang "tidak-tercemar". Untuk dapat masuk Ordo Persaudaraan Putih seorang Yahudi harus memiliki gelar magister pada semua
disiplin ilmu yang dipandang berkaitan dengan ajaran Qabala, dan banyak
dari disiplin ilmu itu berada di luar kemampuan orang-biasa. Hanya orang
Yahudi dari garis keturunan yang lurus (Murni) yang diizinkan masuk menjadi
anggota.
Dalam praktek, berarti seseorang harus melalui pendidikan selama tidak
kurang dari 40 tahun. Prinsip itu tetap diberlakukan oleh organisasi
penerus Qabala, "Illuminati". Oleh karena itu bagi keluarga Yahudi, penting
untuk mempunyai anak banyak - kalau seorang anak gagal - yang lain
diharapkan akan dapat lolos dari seleksi yang ketat itu. Ordo Putih adalah
peletak dasar konsep yang kini dikenal dengan nama "Tata Dunia Baru" (Novus
Ordo Seclorum) dan "Pemerintahan Satu Dunia" (
seloka itu dinukilkan pada lembaran uang-kertas denominasi satu dolar
Amerika dewasa ini di bawah lambang Qabala "piramida dengan mata Lucifer di
puncaknya yang senantiasa mengawasi dan menguasai". Lambang kaum Qabalis
ini pada mata-uang Amerika Serikat membuktikan keberhasilan kaum Qabalis
menginfiltrasi lembaga keuangan Amerika Serikat melalui manipulasi politik
para bankir Yahudi. "Karya Zaman" mereka terus berlanjut melalui
"kekuasaan" uang dolar ke seluruh dunia. (Bersambung.....)