Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Assalammualaikum, my name is Dani, my full name is Raden Dani Januardi Apandi. I was born in Jakarta on 27 January 1989. My education started in kindergarten Muslimat Islam, and continue in the elementary school of 010 morning, then go to Junior High School 169 of Jakarta, after I pass on to National High School 94 Jakarta, and now I continue with the Study in the Trisakti University in the Faculty of Technology Industrial Information Systems department. I was a young man who is searching for identity, learn and always try to improve. I have experience in the organization ROHIS, and this made me become a young man interested deepen religious islam. ROHIS in addition, I also served as head of OSIS National High School 94 Jakarta Barat, and I now active in the Campus Organization Dakwah SKI Salahuddin FTI USAKTI. Some of the capabilities that I can learn from my results so far are: I am able to speak in public, I take a computer program Visual Basic, Dreamweaver, and MS Ofice. My Hoby is playing football, futsal, listen to music and reading books.

Minggu, 18 Juli 2010

Rahasia Yahudi Zionis (Bag. 2)

Kepercayaan Qabala - Aliran Zoroaster di Persia


Zoroasterisme adalah salah satu cabang dari kepercayaan Qabala yang

menyebar ke Persia dengan praktek keagamaannya yang lebih menekankan pada sihir

bersamaan dengan penyembahan kepada Iblis. Para pemimpin agama Zoroaster

disebut dengan nama 'magi', ritual agamanya disebut 'magus', dan dari kata

inilah kemudian menjadi kata 'magis', dan Al-Hadits menyebut Zoroasterisme

dengan nama Majusi.

Ritual para 'magi' bertujuan untuk menyempurnakan seni sihir okultisme dan ilmu tenung, teluh, dan 'santet' dengan melalui bantuan jin dan roh-roh

halus. Cabang kepercayaan Qabala juga berkembang ke Mesir Kuno di masa

Fir'aun.

Ilmu astrologi (peramalan nasib yang dikaitkan dengan posisi

bintang-bintang tertentu - zodiak), numerologi (peramalan berdasarkan

angka-angka yang dikaitkan dengan alfabet), berkembang di Sumeria, kemudian

ke Mesir, ke Babilonia, dan ke Persia, yang dihubungkan dengan penyembahan

roh-roh halus.

Ajaran Qabala di Persia tertulis di dalam kitab suci mereka yang dinamakan

'Avesta' . Di dalam 'Avesta' Lucifer disebut dalam bahasa Parsi Kuno dengan

nama 'Ahuramazda' atau 'Ormuzd', yaitu sang "pembawa cahaya". Untuk

menghormati 'Ormuzd', atau Lucifer, kaum Qabalis Zoroaster menyembah api

dan matahari sebagai perlambang Lucifer. Kepercayaan Qabala Zoroaster

bertahan hidup selama lebih dari seribu tahun sampai Persia ditaklukkan

oleh Islam pada tahun 651 Masehi. Meskipun demikian agama ini masih dianut

secara sembunyi-sembunyi oleh sebagian kecil pemeluknya di Iran sampai

dengan sekarang ini.


Qabala di Yerusalem

Di Palestina kelompok Qabalis dipimpin oleh Herodus II, gubernur Romawi di Jerusalem, dengan dua orang pembantunya, Ahiram Abiyud dan Moav Levi.

Herodus II memimpin kaum Qabalis melawan penyebaran ajaran Jesus. Kelompok

ini berupaya membangun kembali Haikal Sulaiman di Jerusalem sebagai basis

gerakan mereka.

Majelis Kuasa Rahasia Qabala yang beranggotakan sembilan orang pendeta Qabala bersidang pada tanggal 10 Agustus 43 Masehi dipimpin langsung oleh

Herodus II, Abiyud, dan Levi. Sidang pada hari itu memutuskan untuk

mengakhiri kegiatan Jesus serta para muridnya. Adalah Herodus II yang

memerintahkan untuk menyembelih Nabi Zakaria a.s. dengan menggunakan

gergaji pemotong kayu. Ia kemudian memerintahkan juga membunuh Nabi Yahya

a.s. dan memerintahkan mempersembahkan kepala Nabi Yahya a.s. yang telah

dipenggal itu di atas sebuah nampan ke hadapannya.

Dengan kekuasaannya yang luar biasa ia berhasil memerintahkan Majelis

Tinggi Pendeta Sanhedrin, badan tertinggi pada hirarki kependetaan Yahudi,

agar mengeluarkan dekrit hukuman mati berdasarkan hukum Romawi di atas kayu

salib terhadap Jesus dengan tuduhan telah menghujat Tuhan. Herodus II juga

memerintahkan membunuh Petrus, murid Jesus melalui kaki -tangannya bemama

Nero.

Dalam waktu singkat paling tidak berdiri 40 gereja yang dipengaruhi oleh

dan mengikuti ajaran Injil versi Qabala di seluruh tanah Palestina. Dalam

tempo yang tidak terlalu lama ajaran Injil versi Qabala berkembang ke

seluruh wilayah kekaisaran Romawi dan membangun akarnya di Eropa.


Perang Salib

"The Knight Templars ('Ksatria Haikal')" yang terkenal di dunia Barat, yang

menjadi pelopor dan inti dari tentara Salib, dibangun oleh anggota-anggota

Majelis Kuasa Rahasia Qabala di Eropa yang umumnya terdiri dari orang orang

Yahudi. Tujuan mereka ialah untuk membangun kembali Haikal Sulaiman dan

menghidupkan kembali kcpercayaan Qabala di Palestina. Untuk tujuan itu

mereka memprovokasi Paus Urbanus untuk "membebaskan Tanah Suci Jerusalem"

dari tangan kaum muslim yang mereka anggap/sebut sebagai 'kaum penyembah berhala'.

Beribu-ribu kaum Nasrani yang tertipu berangkat ke Jerusalem untuk

menjalankan "perang suci" itu, yang lebih dikenal dalam sejarah dengan nama '

Perang Salib'. Karena kaum muslimin mempercayai Tuhan Yang Maha Esa, dan

memu

liakan juga Nabi Isa a.s., maka mereka (Knights Templar) menganggap kaum muslimin sebagai

penghalang utama ajaran syirik mereka yang menyembah Lucifer.

Para prajurit Salib yang didukung oleh sejumlah raja-raja Eropa berhasil

merebut Jerusalem dari tangan kaum muslimin pada tahun 1099. Tatkala

Jerusalem jatuh terjadilah pembantaian dan perkosaan, bukan saja terhadap

kaum muslimin, tetapi juga terhadap ummat Kristen Timur. Menurut catatan

Encyclopaedia Britanica selama pembantaian itu, masjid Umar digenangi oleh

darah kaum muslimin setinggi mata-kaki. Pemimpin pertama 'Knight Templars'

bernama Godfroi de Bouillon, yang menjadi raja Kristen Qabalis yang

pertama di Jerusalem pada tahun 1099. Dua dasawarsa kemudian 'ksatria

haikal' Qabalis menjadi kekuatan yang paling ditakuti dan disegani di Eropa

dengan harta kekayaan yang mereka rampok dari Palestina. Selama abad ke-12

dan ke-13, 'ksatria haikal' menyebarkan kepercayaan Qabala mereka ke

seluruh Eropa melalui jalan infiltrasi politik, sosial dan

kelompok-kelompok gereja.

Barulah pada awal abad ke-13 bangsa-bangsa Eropa menyadari kejahatan para 'ksatria haikal' Yahudi tersebut, dan akhirnya memutuskan untuk menyapu

bersih mereka. Pada tahun 1307 Kaisar Perancis Phillipe IV dengan dukungan Paus

Clementus V, menangkap dan memenjarakan Jacques de Molay, pemimpin

tertinggi 'ksatria haikal' dan sebagian besar anggotanya. Paus Clementus V

mengeluarkan sebuah dekrit yang menyatakan 'ksatria haikal' sebagai

kelompok Anti-Kristus. Atas dasar dekrit tersebut Molay dan para

pengikutnya dijatuhi hukuman dibakar di kayu sula pada tahun 1314.

Beberapa tokoh 'ksatria haikal' yang berhasil lolos bersumpah untuk

menghancurkan gereja, para raja, dan rahib. Beberapa orang di antara mereka

berhasil menyelamatkan diri ke Skotlandia dan disana mendirikan 'the

Scottish Rites" (Freemasons sekte Skot), dan beberapa lagi ke

kerajaan-kerajaan Jerman, dan bergabung ke dalam organisasi

'Illuminati'

bavaria yang dipimpin oleh Adam Weishaupt, suatu cabang Qabala di Eropa.

Setelah 'Illuminati' dinyatakan terlarang di Bavaria, mereka menyusup dan

berhasil menguasai organisasi rahasia kaum Protestan 'Freemason' yang

dipimpin Friederich yang Agung, raja Prussia1.


Organisasi Rahasia Kaum Qabalis : " ILLUMINATI"

Adalah tidak mungkin memahami gerakan Zionisme tanpa mempelajari

sepak-terjang organisasi rahasia Yahudi yang dikenal dengan nama

"Illuminati". "Illuminati" adalah organisasi rahasia Yahudi yang bergerak

di bawah tanah, menjalankan segenap agenda Zionisme yang didasarkan pada

ajaran Qabala, baik secara terbuka, maupun klandestin. Tidak banyak yang

diketahui tentang asal-mula organisasi rahasia yang bemama "Illuminati"

ini. Beberapa peneliti menyebut asal-usulnya pada organisasi "Illuminati"

yang didirikan di Bavaria pada abad ke-18 oleh Adam Weishaupt, tetapi

fakta-fakta menunjukkan bahwa organisasi rahasia Yahudi ini sudah ada jauh

sebelum itu.

Organisasi rahasia Yahudi tertua yang sekarang dikenal adalah gerakan

kepercayaan Qabala, sebagaimana dituturkan di atas tadi. Yang ternyata

setelah ditelusuri telah berusia paling tidak 4000 tahun. Ordo Qabala yang

pertama terbentuk kira-kira selama era pembuangan suku-suku Bani Israel ke

Babilonia di bawah nama "Ordo Persaudaraan" pada era dinasti Ur ke-3,

antara 2112 - 2004 SM. Kaum Qabalis itu menyusup dan merebut kekuasaan, dan

berhasil. Praktek "Ordo Persaudaraan" yang didasarkan pada ajaran Qabala

itu tetap hidup dan dijalankan sampai dengan hari ini.

Selama perjalanan sejarah tercatat ada tiga ordo Qabala, Ordo Hijau, Ordo

Kuning, dan Ordo Putih. Yang paling menarik dari ordo yang tiga itu adalah

Ordo Putih, yang nampaknya nyaris tidak teridentifikasi oleh para peneliti.

Kelangsungan Ordo Putih itu dicapai karena gerakannya yang sangat rahasia.

Kalau ordo lainnya lebih menekankan pada ajaran penyembahan Lucifer, maka

Ordo Putih ini patut diduga sebagai suatu organisasi yang menekankan missi

politik, di samping mengembangkan ajaran Qabala. Mereka merumuskan bahwa

missi Qabala adalah untuk menentukan jalannya peradaban ummat manusia

dengan tujuan membentuk "Pemerintahan Satu Dunia" ( E Pluribus Unum) di

bawah kepemimpinan kaum Yahudi.

Merekalah yang diduga menciptakan aksara Yunani, politik (sebagaimana

pengertiannya sampai kini), theosufi, filosufi (termasuk menghasilkan para

filosuf besar seperti Plato, Socrates, dsb.), sistem pemerintahan, militer,

pendidikan, (menyelewengkan) agama, melakukan segregasi (pemisahan suatu golongan dengan golongan lainnya), hierarchie, dan ilusi ten

tang adanya ras unggul Aria yang di kemudian hari digunakan oleh Hitler dan

ras kulit putih tertentu di dunia. Dengan kata lain, mereka merupakan

peletak dasar peradaban Barat sekarang ini. Adalah kenyataan, peradaban

Barat masa kini didasarkan pada prinsip-prinsip yang berdasarkan peradaban

Judeo-Greko(Yahudi-Yunani).

Sejak permulaannya Ordo Putih Qabala memandang sangat penting untuk memelihara garis-darah Yahudi yang "tidak-tercemar". Untuk dapat masuk Ordo Persaudaraan Putih seorang Yahudi harus memiliki gelar magister pada semua

disiplin ilmu yang dipandang berkaitan dengan ajaran Qabala, dan banyak

dari disiplin ilmu itu berada di luar kemampuan orang-biasa. Hanya orang

Yahudi dari garis keturunan yang lurus (Murni) yang diizinkan masuk menjadi

anggota.

Dalam praktek, berarti seseorang harus melalui pendidikan selama tidak

kurang dari 40 tahun. Prinsip itu tetap diberlakukan oleh organisasi

penerus Qabala, "Illuminati". Oleh karena itu bagi keluarga Yahudi, penting

untuk mempunyai anak banyak - kalau seorang anak gagal - yang lain

diharapkan akan dapat lolos dari seleksi yang ketat itu. Ordo Putih adalah

peletak dasar konsep yang kini dikenal dengan nama "Tata Dunia Baru" (Novus

Ordo Seclorum) dan "Pemerintahan Satu Dunia" (E Pluribus Unum). Kedua

seloka itu dinukilkan pada lembaran uang-kertas denominasi satu dolar

Amerika dewasa ini di bawah lambang Qabala "piramida dengan mata Lucifer di

puncaknya yang senantiasa mengawasi dan menguasai". Lambang kaum Qabalis

ini pada mata-uang Amerika Serikat membuktikan keberhasilan kaum Qabalis

menginfiltrasi lembaga keuangan Amerika Serikat melalui manipulasi politik

para bankir Yahudi. "Karya Zaman" mereka terus berlanjut melalui

"kekuasaan" uang dolar ke seluruh dunia. (Bersambung.....)